Kamis, 14 Agustus 2014

Berpetualang ke Lembang dan Bandung Barat

Sebenarnya perjalanan ini sudah lama gue lakukan yaitu minggu, 26 Mei 2014, tapi gue baru mood nyeritain sekarang 14 Agustus 2014 karena gue orangnya mood-moodan kalau mau nulis (ngetik sih lebih tepatnya) dan baru aktif lagi mengetik di keyboard laptop untuk di publish di blog.

Perjalanan dimulai dari mess gue di Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung Selatan bersama ketiga orang teman gue, jadi kami berempat (cewek semua). Dari Dayeuh Kolot jam 6 pagi kami ke Jl. Muhammad Toha dulu untuk menyewa motor (tepatnya di gang sebelah rumah makan Ayam Lepas), tiba di M Toha jam 6.30 pagi karena hari itu hari minggu jadi motor yang disewakan ludes tersewa, tapi kata tukang sewanya ada dua motor yang akan dibalikin pagi itu juga, lalu kami menunggu sampai jam 8 pagi.

Setelah dapat motor sewaannya kami langsung tancap gas menuju arah Lembang. Jalur yang kami tempuh lewat alun-alun Bandung lalu ke Punclut (sampai di punclut sekitar jam setengah 10 pagi kami mengisi perut dulu dengan nasi merah khas Punclut) baru ke Lembang, kami sempat nanya-nanya arah jalan kepada orang dipinggir jalan karena kami tidak tahu arah jalan. Tujuan pertama kami adalah Observatorium Bosscha (tempat syutingnya film Petualangan Sherina) karena setau gue Bosscha bukanya dari jam 9 pagi sampai jam 1 siang, lalu jam 5 sore sampai jam 8 malam, kalau kesana sore takut pulangnya kemalaman.

 Setibanya kami di Bosscha ternyata kami harus kecewa karena Bosscha dibuka untuk umum hanya hari sabtu jam 9 pagi sampai jam 1 siang, karena hari itu hari minggu, jadi kami tidak bisa masuk. Tapi kami segera mengobati kekecewaan kami yaitu dengan mengunjungi tempat wisata tujuan selanjutnya yaitu Floating Market, karena jaraknya yang sangat dekat dari Bosscha gak nyampe 1 km, tapi jalanan dari Bosscha menuju Floating Market masih jelek (cuma bebatuan doang, tanpa konblok ataupun aspal). Tiba di Floating Market sekitar jam setengah 11-an, kami langsung parkir motor lalu masuk dengan membayar tiket masuk seharga Rp 10.000 tiket ini bisa ditukar dengan minuman, di dalam Floating Market kami menikmati pemandangan alam Bandung dan suasana penjualan diatas air, kami juga sempat membeli jajanan disana, untuk bisa menikmati jajanan disana harus membeli koin terlebih dahulu harganya ada yang Rp 5.000 dan Rp 10.000, di dalam Floating Market kami juga foto-foto tentunya. 


Dari Floating Market lanjut ke tempat wisata berikutnya yaitu De`Ranch, dari Floating Market ke De`Ranch juga ternyata gak begitu jauh hanya sekitar 1 km, tiba di De`Ranch jam 13.00 WIB. Setelah memarkir motor kami membeli tiket masuk yang harganya Rp 5.000 tiket ini bisa ditukar dengan minuman susu sapi dingin. Di De`Ranch ini ada pacuan kuda, delman, dll tapi harus bayar lagi jika ingin menikmatinya. Di De`Ranch kami hanya minum susu hasil penukaran tiket tadi dan foto-foto aja, soalnya kami gak begitu tertarik untuk naik kuda, lagipula cukup merogoh kocek jika ingin naik kuda ataupun delman.

Selesai berfoto ria di De`Ranch sekitar pukul 2 siang kami melanjutkan tempat wisata lain yang ingin dikunjungi yaitu Dusun Bambu tapi yang ini letaknya bukan di Lembang melainkan di dekat Curug Cimahi, tepatnya di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, jaraknya cukup jauh dari Lembang, kami juga sempat nanya-nanya arah menuju Cimahi ke orang yang kebetulan kami temui di pinggir jalan, karena kami tak tau arah.. Sampai di Cimahi juga kami bertanya lagi kepada orang sekitar dimana letak tempat wisata Dusun Bambu yang masih terbilang baru ini. Setelah berkelana menyusuri jalanan Bandung dan sempat bertanya-tanya pada orang sekitar akhirnya kami menemukan gang menuju Dusun Bambu. Lalu kami masuk ke dalam dusun bambu dengan membayar tiket masuk seharga Rp 10.000, karena kami nyampe disananya udah agak sore, sekitar jam 3an jadi kami disini hanya sebentar, untuk sekedar foto-foto, taket pulangnya kemalaman. Di Dusun Bambu ini menyediakan mobil gratis untuk mengantar para pengunjung ke tempat-tempat yang ada di Dusun Bambu.

Lalu kami melanjutkan perjalanan pulang ke arah Dago, sebelum pulang kami sudah berniat untuk nonton open mic stand up comedy @StandUpIndoBdg di bober cafe jalan riau, sampai di bober cafe jam setengah 8an. Ternyata disana lagi ada seleksi streetcomedy4 regional Bandung dan yang tampil sudah urutan belasan, kami menonton acara tersebut sampai komika no urut terakhir 33 yaitu adik kelas gue di kampus (cowok) tampil.

Sekian petualangan ke Lembang untuk ke Bosscha (tapi belum kesampean masuk ke Bosscha, karena pas kesana tutup) lalu ke Floating Market dan De`Ranch. Saran nih buat para pembaca kalo mau ke Lembang mending kunjungi tiga tempat ini sekaligus karena jaraknya berdekatan jadi perjalanan jauhnya gak sia-sia karena bisa mengunjungi tiga tempat wisata sekaligus, eh tapi kalau mau ke Bosscha ingat ya buka untuk umumnya cuma hari sabtu jam 9.00-13.00. Lalu ke Dusun Bambu di Kabupaten Bandung Barat and finally nonton audisi streetcomedy4 di Bober Cafe.

Buat yang mau wisata ke Bandung dari Tangerang - Serang - Jakarta, saya ada opentrip nya, silahkan cek instagram @KekinianAdventure atau hubungi 0812 8408 7840

Jumat, 08 Agustus 2014

Wulandari dan Stand Up Comedy

Kali ini gue akan menceritakan ketertarikan gue di dunia stand up comedy. awal gue tau ada stand up comedy adalah ketika teman gue sedang menyaksikan video stand up nite nya Raditya Dika yang tahun 2011 lalu gue ikut nimbrung untuk nonton bareng, tapi gue nontonnya tahun 2012 kalo gak salah (ketika itu gue masih semester 1.. atau 2 ya.. lupa). dari situ gue mulai sedikit tertarik ke Stand Up Comedy (yang selanjutnya akan gue singkat SUC, supaya lebih cepet) karena setelah gue amati dari SUC ini kita bisa megkritik keadaan sosial, berkeluh kesah dan masih banyak yang lainnya dengan cara yang unik dan kata-kata yang gokil. tapi setelah itu juga gue bingung bagaimana caranya untuk bisa menyalurkan ketertarikan gue di dunia SUC. seiring berjalannya waktu, pada suatu malam ketika gue lagi nonton tv, gak sengaja nemu acara Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) season 3 (tahun 2013) di kompas TV, nah dari situ gue berpikir emang ada wadah untuk para penggemar SUC, udah season tiga pula (maklum, selama di rantauan jarang nonton tv) tapi kalau untuk ikut acara SUCI kayaknya agak susah deh jika dilihat dari keadaan gue yang lagi menuntut ilmu di kota kembang (bandung) tepatnya di ATPK (Akademi Teknologi Pulp dan Kertas) beasiswa dari sinarmas (Eka Tjipta Foundation) dan setelah kuliah pun gue masih ada ikatan dinas untuk kerja di pabrik kertas di daerah tangerang selama minimal 6 tahun.

Yang namanya hobi itu gak mesti langsung disalurkan ke hal yang besar, kita bisa mulai dari hal yang kecil dulu. awal mula gue SUC itu gue SUC di dalam hati, iya di dalam hati, di lubuk hati yang terdalam malah. ketika gue melihat sesuatu atau hal yang ganjil atau unik gue sering memikirkan sisi lain yang jarang sekali terpikirkan oleh orang kebanyakan dan gue pikir jika hal itu diulas di depan orang lain yang membuat mereka menyadari hal tersebut dan setelah sadar akan hal tersebut kemungkinan mereka akan ketawa ya minimal mesem mesem lah, iya mesem mesem kayak gue kalau lagi memikirkan hal-hal yang unik. contoh nih ya tentang mitos di Indonesia yang kalau telinga nya berdengung berarti ada yang ngomongin (pernah dengar gak mitos ini? kalau enggak, yaudah). kebayang gak kalau lu jadi orang nomor satu di Indonesia pasti bakal banyak yang ngomongin lu kan? terus jika mitos yang tadi benar-benar terjadi, siap-siap telinga lu akan berdengung setiap saat. gue sih ogah jadi orang nomor satu di Indonesia jika mitos yang tadi benar adanya, pengennya sih jadi orang nomor satu di hati si dia aja deh (dia siapa? gue juga gak tau haha).

awal mula gue SUC di depan orang lain adalah di depan teman kampus gue (cewek), kebetulan gue kuliah tinggalnya di mess jadi pagi siang malam ketemunya orang itu itu aja. waktu itu malem kalo gak salah pas lagi ga ada kegiatan apa-apa gue nyoba SUC di depan seorang teman gue, waktu itu di kamar gak cuma berdua aja ada beberapa orang lagi, gue lupa waktu itu reaksi teman gue apa setelah gue mencoba SUC di depan dia, yang jelas ga buruk-buruk amat sih percobaan seorang amatiran kayak gue ini.

nah awal mula gue SUC di depan umum atau orang banyak adalah di kampus tempat gue menimba ilmu sekarang, pas ada acara makrab (malam akrab), ketika penentuan pengisi acara (kayak nyanyi, SUC, band dll) gue ditunjuk sama teman-teman gue yang ngeliat gue nyoba SUC waktu itu. setelah gue pikir sejenak yaa boleh juga sih itung itung ngasah kemampuan gue SUC dan ngasah keberanian gue untuk tampil di depan umum. jujur waktu tampil ber-stand up comedy di depan orang banyak untuk pertama kalinya gue grogi banget, rasanya dingin dari atas sampai bawah. tapi setelah ngeliat reaksi para penonton, Alhamdulillah lega banget hampir semua dari mereka ketawa, padahal gue gak pake reaksi apa apa lho alias datar banget muka gue karena si grogi tadi, mungkin karena materi yang gue bawakan lokal kali ya jadi untuk mereka yang ngerasa juga pasti ketawa.

momen kedua gue nyoba SUC di depan umum adalah di acara pensi (pentas seni) ATPK, disini gue mencoba membawakan materi yang agak umum, bisa dilihat dengan meng-klik link ini: http://www.youtube.com/watch?v=XszGo-EnH0U

setelah itu gue terus mengasah kemampuan gue ber-stand up comedy. seperti manusia pada umumnya yang ingin selalu mendapatkan hal yang lebih, gue juga ingin mendapat tantangan yang lebih, yaitu ingin mencoba SUC di depan orang yang kebanyakan gak gue kenal dan gak kenal gue setelah sebelumnya nyoba SUC di dalem hati, di depan teman, di depan orang yang kebanyakan kenal gue dan gue kenal. setelah ada keinginan dan niat gue mulai mencari informasi, kebanyakan informasi gue dapat dari akun komunitas SUC di twitter, gue mulai mem-follow akun akun twitter SUC daerah tangerang dan bandung, karena gue asli tangerang dan lagi tinggal di bandung. kebetulan gue lagi tinggal di bandung tepatnya di daerah dayeuhkolot, kabupaten bandung selatan. gue cari informasi dari akun SUC daerah bandung, lihat jadwal open mic (open mic adalah ajang untuk ngetes materi. sumber: menurut anak komunitas SUC) setelah tau jadwal open mic nya, pertama kali gue nyoba open mic di depan komunitas SUC bandung (@StandUpIndoBdg) di bober cafe. lalu ketika libur lebaran gue balik ke kota kelahiran gue di tangerang, gue juga mencoba open mic di depan komunitas stand up BTS (Bintaro Tangerang Serpong) dan @StandUpCiledug. ketika orang-orang memulai karir stand up comedy dari open mic dulu, ikut kontes baru ngisi acara, kalau gue kebalikannya ngisi acara dulu di kampus gue baru open mic, ga tau deh nanti mau ikut kontes SUC apa engga, kalau waktunya memungkinkan gue akan mencoba ikut kontes SUC.

Oke, itu tadi sedikit pengalaman SUC dari gue, sekarang gue akan ngasih tips dan saran nih buat kalian yang minat sama SUC, atau sekedar dibaca untuk nambah wawasan dan pengetahuan tentang SUC juga boleh (buat yang udah jadi comic bisa ngasih koreksi nya).

1. yang ditanyain ketika sharing comic bandung dan perlu untuk gue jawab disini adalah: "gimana caranya nyari materi?" menurut gue materi gak usah dicari, lu cerdas cerdas aja mengamati lingkungan sekitar, gue jarang banget sengaja mencari materi, biasanya materi yang gue sampaikan itu adalah sesuatu hal unik yang sering gue pikirkan, atau keresahan-keresahan gue (supaya gak lupa biasanya gue menuliskan poin poinnya di buku kecil atau di draft/catatan hape), ya kecuali lu lagi ikut kontes SUC dan ditentukan temanya apa, lu mesti pikirkan tuh bener-bener materi yang sesuai tema.
untuk cara nulis materinya ada dua nih. yang pertama tulis poinnya aja, untuk improv atau pembawaannya diatas stage cukup kita pikirkan aja.
yang kedua selain nulis poinnya kita tulis juga alur ceritanya.
pertama gue nulis materi untuk acara makrab ATPK dengan cara yang pertama yaitu cuma nulis poinnya aja, untuk improvisasinya hanya gue pikir dalam angan. lalu berikutnya untuk acara pensi ATPK gue juga mencoba menulis materi dengan cara yang kedua yaitu menulis poin sekaligus improv yang akan gue bawakan. menurut gue cara yang kedua ini mesti telaten dalam hal menulis, gue sih lebih suka dengan cara yang pertama, soalnya gue angot-angotan orangnya, waktu itu nulis materi pake alur cerita bisa berhari-hari, lagipula gue lebih senang menghapal poinnya aja untuk improvisasinya bisa disesuaikan dengan keadaan.

2. ada lagi nih yang ditanyain waktu gue ikut sharing comic bandung dan akan gue coba jawab disini, yaitu: "gimana caranya biar lucu?" menurut gue gak usah lucu, lu cukup pikirkan sesuatu hal yang unik dan jarang terpikirkan sama orang banyak ketika penonton sadar akan hal yang lu bicarakan, dijamin deh penonton akan ketawa minimal mesem-mesem lah. tapi tergantung dari pembawaan lu nya juga deng.

3. cara membawakan materi, nah yang ini gue dapat penjelasannya dari orang komunitas di @StandUpIndoBdg, sebelumnya ada yang udah gue terapkan praktiknya, tapi gue baru tau teorinya ini.
a. cara membawakan materi yang pertama ada: rule of tri, jadi kita bawakan materi dengan tiga kalimat, dua kalimat awal biasa, dan satu kalimat terakhir unik atau yang gak terpikir oleh banyak orang, begitu kira-kira, untuk lebih jelasnya tanya sama kang @FandiBakri aja deh soalnya gue dapet penjelasannya dari dia.
b. yang kedua cara membawakan materi dengan cerita, iya jadi kita cerita aja gitu, tentang keresahan kek, curhat kek, atau apa aja yang unik-unik. ini juga gue tau dari kang @FandiBakri dari komunitas @StandUpIndoBdg
c. yang ketiga cara membawakan materi dengan konsep tiga roda, untuk yang ini gue juga masih belum begitu ngerti, mungkin bisa ditanyakan langsung kepada yang memberi penjelasan @YudiSulton atau bertanya pada pakarnya yang menjelaskan kepada kang yudi, yaitu @Pandji

4. cara menghilangkan grogi yang berlebihan, pertanyaan ini sebenarnya datang dari diri gue sendiri sih dan pastinya muncul juga di benak para comic amatiran alias baru. setelah gue mencoba SUC dan open mic, dapat gue simpulkan menurut gue cara menghilangkan grogi yang berlebihan itu... gak usah dihilangin sih cukup dengan latihan terus, sering tampil di depan umum untuk ngelatih mental sekaligus uji nyali, yakin deh, lama-lama si grogi itu akan menjauh dengan sendirinya. curhat dikit nih ya, jujur pertama kali gue nyoba SUC di acara makrab ATPK, rasanya tuh kayak kecemplung di kutub, dingin dari atas sampe bawah, tapi seiring berjalannya waktu dengan semakin seringnya gue tampil di depan umum, lama-lama ke-grogi-an gue berkurang, iya berkurang, gak ilang sepenuhnya karena gue akui gue masih grogi kalo tampil di depan umum walaupun gak se-grogi waktu pertama kali gue tampil di depan umum.

5. hasil dari stalking-in akun twitter komunitas SUC, gue dapat pertanyaan yang akan gue ulas disini.
"gimana caranya gabung komunitas?" walaupun gue saat ini belum gabung di komunitas SUC manapun, gue akan mengulas pertanyaan ini dengan analisa gue. seperti halnya kalau mau gabung di komunitas sepeda gunung, lu pasti diharuskan punya sepeda gunung kan? kalau gak punya gimana jadinya, masa yang lain pas lagi ngumpul atau pas ada event naik sepeda gunung lu jalan kaki. nah, di komunitas SUC ini juga sama kalo lu mau gabung komunitas SUC lu dituntut bisa SUC, gak perlu jago atau lucu, yang penting bisa, karena lucu itu relatif sih menurut gue. jangankan orang awam yang baru mengenal SUC, @GePamungkas aja yang kita tau sebagai juara SUCI (SUCI berapa ya, gue lupa) gue ketahui dia baru pindah (atau emang baru masuk?) komunitas @StandUpBTS aja mesti jajal yang namanya open mic, dari dua kali open mic yang gue ikuti, dia juga nyoba open mic, padahal bisa aja kan orang yang udah dikenal sebagai comic seperti Ge langsung masuk ke komunitas SUC.

6. pas kebetulan liat tweet @standupmetrotv dibahas kenapa "jarang ada komika perempuan"
gue akan coba jawab juga pertanyaan tersebut disini. menurut gue kenapa jarang ada komika perempuan, karena yang pertama perempuan itu kebanyakan sukanya "ngintil", you know ngintil? jadi ngintil itu adalah kemana mana mesti berdua atau lebih, jadi kalau misalkan ada cewek yang tertarik sama SUC tapi gak ada teman untuk ke tempat dimana open mic dilaksanakan biasanya cewek itu gak jadi pergi karena ga ada temen barengannya.
yang kedua karena biasanya cewek itu pemalu. ada seorang temen gue, sebut saja namanya fitriyani (@fitriyani_f3yi) suka banget sama SUC sampe hapal jadwal-jadwal penayangan SUC (gue aja ga ampe segitunya, paling nonton SUC kalau pas kebetulan nemu acaranya aja) tapi giliran disuruh SUC dia ga mau, malu katanya.
yang ketiga ini alasan teknis kenapa jarang ada komika perempuan karena kebanyakan jadwal open mic di setiap komunitas itu malem, nah yang biasanya anak cewek itu pasti kebanyakan di protect sama orang tua nya terutama ayahnya untuk jangan pulang terlalu malem. contoh, kita ambil dari komunitas @StandUpBTS, jadwal open mic nya jam 8 malem, ngaretnya se jam. nah, kebayang gak kalau seorang anak perempuan dibatasin sama ayahnya boleh keluar malem cuma sampe jam 9 malem, kalo si cewek tadi mau nyoba open mic tapi pas baru naik panggung dia udah di telpon ayahnya suruh pulang gimana? sekalian mau ngasih saran juga sih buat para komunitas SUC supaya jadwal open mic nya jangan terlalu malem. kasian juga kalo misalkan ada yang lagi ngerantau terus ga punya kendaraan pribadi, biasanya open mic itu sampai tengah malem, waktu nyoba open mic BTS, gue ngikutin sampai selesai, selesainya itu jam setengah 12. coba bayangkan yang pergi ke tempat open mic berangkatnya pake kendaraan umum, sedangkan kendaraan umum itu biasanya jam operasioalnya cuma ampe jam 10 malem, dia pulang mau naik apa? ngesot?


terus ini saran nih, buat para comic.
1. jangan sesekali kalian ngomongin fisik orang, karena pada hakikatnya itu sudah kodrat dari yang MAHA KUASA, kalo sampe yang disindir kesinggung gimana? mungkin diluarnya dia terlihat biasa aja, tapi kalo sampe dia kesinggung terus nyumpahin lo jadi batu gimana?
kalau mau ngomongin kebiasaan atau sifat orang sih boleh aja, sekalian ngasih kode ke orang yang disindir untuk merubah kebiasaan atau sifat jelek yang ada pada dirinya.

2. kalo mau ngomongin materi vulgar jangan terlalu frontal kali, ini biasanya cowok nih yang suka begini, gue tau semua cowok itu pasti ada pikiran mesum nya ya tapi jangan terlalu sesumbar juga apalagi kalo yang nonton ada ceweknya kan jadinya illfeel gimana gitu, kalo yang nonton cowok semua sih gapapa dah tuh ketawa sesuka kalian.