Minggu, 21 Desember 2014

Tips Membuat SIM C Tanpa Nembak

Sebagai pengendara yang baik harus mempunyai SIM (Surat Izin Mengemudi), SIM A untuk pengendara mobil, SIM B untuk pengendara truk, SIM C untuk pengendara motor dan SIM D khusus kaum difabel. Terlebih jika udah kerja kayak gue, karena biasanya justru di tempat kerja lah yang pengawasan nya lebih ketat dibanding di jalan. Gue udah berumur 21 tahun dan baru membuat SIM, padahal udah mengendarai motor sejak SMA, tapi selepas SMA merantau untuk mulung ilmu di kota kembang, disana jarang bawa motor tapi pernah pas mengendarai motor pinjaman, gue kena tilang karena melanggar forboden dan akhirnya gue didenda, awalnya polisi itu minta 250 ribu lalu gue dan teman gue yg diboncengan memelas akhirnya kami bayar 50 ribu. Simpel memang jika kena tilang dijalanan kita cukup bayar denda itupun masih bisa ditawar, lain halnya jika kena tilang ditempat kerja selain kena denda, karir kita pun akan terancam, terlebih gue udah kontrak kerja 6 tahun di tempat gue bekerja sekarang. Oleh karena itu gue memutuskan untuk secepatnya bikin SIM pas kerja, karena baru punya uang lebih juga sih hhe.

Gue daftar pembuatan SIM C tanggal 06 Desember 2014, biaya nya 150 ribu, dengan rincian 100 ribu untuk pembuatan SIM C itu sendiri yang nantinya akan digunakan oleh negara sebagai PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak), 30 ribu untuk asuransi dan 20 ribu untuk tes kesehatan. Nah untuk tes kesehatan nya ini bebas mau dilakukan di polsek atau dokter umum di dekat tempat tinggal kalian, gue sih pakai jasa dokter umum yang biasa gue mintain tolong untuk pembuatan surat keterangan sehat, biayanya sama 20 ribu.

Setelah melakukan registrasi atau pendaftaran selanjutnya gue menunggu untuk dipanggil namanya di loket terpisah. Waktu itu gue bikin hari sabtu, karena memang gue ada waktunya cuma hari sabtu dan di hari sabtu ini rame banget yang mau bikin SIM.

Tips membuat SIM C tanpa nembak alias murni

1. Baca doa, bagi yang muslim minimal baca bismillah supaya diberi kemudahan.

2. Sarapan, jangan dikira bikin SIM itu sebentar lho. Apalagi jika yang daftar ratusan orang, untuk proses pembuatan SIM nya sendiri mungkin cuma 1-2 jam, tapi ngantri nya itu, terlebih jika Anda datang hari sabtu.
Untuk menunjang tubuh Anda tetap fit selama mengantri ataupun proses pembuatan SIM nya itu sendiri maka sarapanlah. Untuk yang gak biasa sarapan, maka biasakanlah sarapan karena sarapan itu sangat penting untuk kesehatan.

3. Datang sepagi mungkin, lebih baik nunggu polisinya selesai apel pagi daripada harus nunggu panggilan diantara puluhan bahkan ratusan orang jika anda datang agak siangan. Waktu gue pertama daftar datang jam 8 dan baru dipanggil jam 10. Lumayan nunggu 2 jam membuat perut gue keroncongan dan akhirnya pas tes tulis gue jadi gak konsen, alhasil gue remedial.

4. Belajar, sesibuk apapun anda usahakan baca-baca contoh soal atau tentang peraturan lalu lintas di internet, hal ini juga bisa dilakukan selagi anda menunggu nama Anda dipanggil untuk tes tulis, seperti yang gue lakukan, lumayan lah sedikit membantu daripada Anda terbengong-bengong diruang tes tulis. Syarat lulus ujian tulis adalah Anda tidak boleh salah lebih dari 12 soal dari 30 soal yang disajikan. Waktu itu gue salah 14 jadilah gue remedial minggu depan nya dan setelah remedial gue salah 7, gue dinyatakan lulus! Gue langsung ujian praktik.
For your info, remedial pembuatan SIM itu tidak bayar lagi sepeser pun kita hanya perlu bawa kertas pendaftaran awal.

5. Latihan untuk tes praktik, ujian praktik yang dilakukan untuk membuat SIM C di polsek tangerang itu mengendarai motor lalu membentuk zig zag dan angka delapan dengan dibatasi oleh plang pembatas, selama mengendarai motor tersebut kaki kita tidak boleh menyentuh aspal dan tidak boleh menjatuhkan plang pembatas. Sekalipun Anda tidak sempat atau malas latihan, lihatlah orang yang lebih dulu ujian praktik di hari itu. Ketika gue ujian praktik pertama kali gue rem tangan kanan alias rem ban depan alhasil kaki gue turun ke aspal dan gue dinyatakan belum lulus dan harus mengulang minggu depan nya lagi.
Nah, tips untuk ujian praktik ini adalah jangan sekali kali Anda pakai rem depan karena dengan rem depan motor akan berhenti mendadak dan membuat kaki otomatis ke aspal untuk menahan keseimbangan, pakailah rem belakang yang lebih stabil! Jika Anda menggunakan motor manual (non matic) ketika ujian praktik pakailah gigi dua selalu.
Ketika gue tes praktik di polsek tangerang ada dua pilihan motor yaitu motor matic dan motor gigi (tidak ada motor kopling) dan sebelum tes dibilang sama polisinya untuk pakai gigi dua dan rem belakang saja.

6. Jangan mempedulikan omongan orang. Nah, ini yang gak begitu penting dibanding tips yang lain tapi menurut gue ini adalah yang paling penting karena ketika Anda ingin membuat SIM secara murni alias ga nembak pasti ada saja yang mencemooh Anda. Bapak gue sendiri aja bilang "Halah, ngapain bikin SIM ga nembak pasti nanti bakal dipersulit sama polisinya". Begitupun yang dibilang bokap teman gue yang kurang lebih isinya sama, seperti ini "Ngapain Lan bikin SIM secara murni ga bakal jadi jadi, udah nembak aja biar langsung jadi". Emang sih bikin SIM secara murni itu butuh proses dan perjuangan karena kita benar-benar mengikuti jalannya proses pembuatan SIM dan harus lulus. Tapi bukan berarti kita bakal dipersulit atau dilama-lamain sama polisinya, jika kita langsung lulus ujian tulis dan ujian praktik hari itu juga maka SIM nya juga akan dicetak hari itu juga kok. Namun jika Anda ga lulus maka Anda akan disuruh mengulang atau remedial minggu depannya. Seperti gue, gue ujian tulis ga lulus satu kali. Setelah coba minggu depannya ujian tulis gue lulus, giliran ujian praktik yang ga lulus satu kali. Gue coba ujian praktik di minggu depannya lagi dan alhamdulillah gue berhasil dan hari itu juga gue foto, cap jempol dan tanda tangan untuk pencetakan SIM.

Keuntungan dari membuat SIM C secara murni :
1. Lebih irit, jika Anda nembak biaya yang dikeluarkan bisa sampai 500 ribu rupiah, membuat SIM C secara murni hanya 150 ribu rupiah.

2. Tidak turut serta mendukung praktik KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme) di negeri ini khususnya di kepolisian.

Rabu, 24 September 2014

Wulandari dan ATPK Bandung


Kali ini gue mau cerita tentang pendidikan gue setelah SMA dan kehidupan didalamnya. Sebelum gue cerita ada baiknya gue jelasin dulu apa itu ATPK, ATPK adalah Akademi Teknologi Pulp dan Kertas. Dimana, yang kuliah disini itu beasiswa dari pabrik pulp dan kertas.
Ehm jadi begini awal ceritanya, semasa gue SMA dulu, gue emang udah berkeinginan kuat untuk kuliah walaupun keadaan ekonomi orang tua gue pas-pasan. Kemudahan info didapat karena SMA gue dulu (SMAN 7 Tangerang) merupakan salah satu sekolah favorit di Tangerang dan kebanyakan teman-teman gue emang udah niat untuk kuliah. Dari info info yang didapat gue coba semampu gue, mulai dari try out STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara), SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) Undangan, sampai tes masuk ATPK ini.
Gue nyoba dua kali try out STAN dan dua kali juga gagal di tes bahasa inggrisnya, gue akui gue emang lemah di bahasa inggris. Jadi gini tes masuk STAN itu, tes awalnya ngerjain soal yang terdiri dari soal bahasa inggris dan TPA (Tes Psikologi Akademik) dimana kita harus benar lebih dari sepertiga jumlah soal baru dinyatakan lulus, itupun masih harus di rangking. Di tes akademik nya mah gue lulus cuma di tes bahasa inggrisnya itu jawaban gue gak benar lebih dari sepertiga jumlah soal. Ngerjain soal bahasa inggris bagaikan pertama kali berkunjung ke suatu tempat, asing banget. Karena di try out nya aja gak lulus jadi gue gak nyoba tes nya. Lagipula tes STAN itu mulainya lama (dan bayar juga sekitar 200 ribuan) yang lain udah mulai kuliah STAN baru tes. (Jadi tes STAN itu banyak tahapannya mulai dari tes tulis awal sampai resmi diterima. Pokoknya banyak deh tesnya seperti tes tes di sekolah kedinasan pemerintah pada umumnya)
Gue juga sempat nyoba SNMPTN untuk kelanjutan masa depan gue. Gue ikut yang SNMPTN undangan, yang boleh ikut SNMPTN undangan itu gak semua siswa jadi ada syarat-syarat nya, tergantung akreditasi dari sekolah. Jadi SNMPTN undangan ini kita gak di tes, cuma masukin nilai rapor aja di website SNMPTN nya. Alhamdulillah dari ikut SNMPTN undangan itu gue keterima di jurusan biologi UNJ, dari 6 pilihan (UNTIRTA 3 pilihan jurusan & UNJ 3 pilihan jurusan). Dari SNMPTN undangan ini gue dapat beasiswa bidikmisi dari pemerintah.
Selain ikut tes SNMPTN undangan gue juga ikut tes beasiswa kedinasan dari APP (Asia Pulp and Paper) untuk kuliah di ATPK Bandung. Awal gue tau info ini dari guru BK (Bimbingan Konseling) gue di SMA. Dari tes ini juga Alhamdulillah gue diterima.
Dari keinginan kuat untuk kuliah, mencoba berbagai macam tes masuk universitas maupun sekolah kedinasan. Alhamdulillah dari dua tes yang gue lakukan dua-duanya juga gue diterima. Kegalauan pun melanda. Gue bingung memilih Biologi UNJ atau beasiswa kedinasan dari APP SINARMAS untuk kuliah di ATPK Bandung. Sempat curhat sama guru matematika gue di SMA sampai mewek-mewek (nangis) segala, karena disitu gue ceritakan pilihan gue, keinginan gue dan kondisi keluarga gue.
Dengan berbagai pertimbangan akhirnya gue memilih beasiswa kedinasan dari APP SINARMAS untuk kuliah di ATPK Bandung. Orang tua gue kurang setuju bila gue kuliah di universitas umum walaupun gue udah bilang gue dapat beasiswa dari pemerintah tapi rupanya mama gue terlalu paranoid terhadap bantuan yang diberi pemerintah, takut kayak kartu jaminan kesehatan katanya, pemerintah cuma ngomong doang nge-gratisin pengobatan untuk rakyat miskin nyata-nya malah ditelantarkan. Okelah, karena gue juga anak pertama dari empat bersaudara jadi ya nurut aja untuk kuliah di ATPK Bandung, takut ngebebanin pikiran orang tua gue juga.
Gue mulai jalani kehidupan di ATPK Bandung, awal kesini sempat gak nyangka karena gue baru tau ATPK ini setelah lulus UN SMA. Di ATPK ini gue mengenal teman-teman dari berbagai macam daerah di pulau jawa dan sumatera dengan ragam bahasa, budaya serta karakterisasi nya. ATPK menjadi keluarga sekunder gue setelah keluarga di rumah dan saudara gue. Selama tiga tahun gue hidup berdampingan dengan teman-teman dari ATPK.
Di ATPK ini hanya ada satu jurusan dengan satu kelas yaitu jurusan pulp dan kertas. Selama tiga tahun gue jalani kuliah di ATPK, mengenyam ilmu yang mau tidak mau harus gue kenyam, sempat terpuruk diawal-awal kuliah (semester 1 & 2) yaa gak terpuruk terpuruk amat sih, tapi gue merasa 1 tahun pertama kuliah di ATPK bandung gue masih belum percaya diri terhadap kemampuan gue sendiri. Tapi di tahun tahun berikutnya gue berhasil memperbaiki kepercayan diri gue sendiri, gue mulai menekuni apa yang sedang gue jalani dan berusaha memperkecil tekanan yang ada. Masuk kuliah september 2011 dan di wisuda 25 september 2014 dengan hasil yang memuaskan.
Sekarang, Oktober 2014 gue sudah mulai bekerja di perusahaan APP yaitu PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tangerang Mills. Ikatan dinas dengan APP selama 6 tahun. Ya, selama 6 tahun mau tidak mau, suka tidak suka gue harus bekerja di perusahaan APP, jika sebelum 6 tahun sudah tidak betah dan ingin keluar tentunya harus bayar denda. Gue menjalani garis hidup yang sudah ditakdirkan Tuhan dan mensyukuri semua nikmat dan karunia-Nya, anggap aja 6 tahun ini untuk nambah pengalaman dan pengumpulan modal jika ingin usaha, syukur syukur betah dan jika mau main aman dan tetap berada di zona nyaman ya tetap mengabdi di APP setelah masa dinas habis.

Kamis, 14 Agustus 2014

Berpetualang ke Lembang dan Bandung Barat

Sebenarnya perjalanan ini sudah lama gue lakukan yaitu minggu, 26 Mei 2014, tapi gue baru mood nyeritain sekarang 14 Agustus 2014 karena gue orangnya mood-moodan kalau mau nulis (ngetik sih lebih tepatnya) dan baru aktif lagi mengetik di keyboard laptop untuk di publish di blog.

Perjalanan dimulai dari mess gue di Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung Selatan bersama ketiga orang teman gue, jadi kami berempat (cewek semua). Dari Dayeuh Kolot jam 6 pagi kami ke Jl. Muhammad Toha dulu untuk menyewa motor (tepatnya di gang sebelah rumah makan Ayam Lepas), tiba di M Toha jam 6.30 pagi karena hari itu hari minggu jadi motor yang disewakan ludes tersewa, tapi kata tukang sewanya ada dua motor yang akan dibalikin pagi itu juga, lalu kami menunggu sampai jam 8 pagi.

Setelah dapat motor sewaannya kami langsung tancap gas menuju arah Lembang. Jalur yang kami tempuh lewat alun-alun Bandung lalu ke Punclut (sampai di punclut sekitar jam setengah 10 pagi kami mengisi perut dulu dengan nasi merah khas Punclut) baru ke Lembang, kami sempat nanya-nanya arah jalan kepada orang dipinggir jalan karena kami tidak tahu arah jalan. Tujuan pertama kami adalah Observatorium Bosscha (tempat syutingnya film Petualangan Sherina) karena setau gue Bosscha bukanya dari jam 9 pagi sampai jam 1 siang, lalu jam 5 sore sampai jam 8 malam, kalau kesana sore takut pulangnya kemalaman.

 Setibanya kami di Bosscha ternyata kami harus kecewa karena Bosscha dibuka untuk umum hanya hari sabtu jam 9 pagi sampai jam 1 siang, karena hari itu hari minggu, jadi kami tidak bisa masuk. Tapi kami segera mengobati kekecewaan kami yaitu dengan mengunjungi tempat wisata tujuan selanjutnya yaitu Floating Market, karena jaraknya yang sangat dekat dari Bosscha gak nyampe 1 km, tapi jalanan dari Bosscha menuju Floating Market masih jelek (cuma bebatuan doang, tanpa konblok ataupun aspal). Tiba di Floating Market sekitar jam setengah 11-an, kami langsung parkir motor lalu masuk dengan membayar tiket masuk seharga Rp 10.000 tiket ini bisa ditukar dengan minuman, di dalam Floating Market kami menikmati pemandangan alam Bandung dan suasana penjualan diatas air, kami juga sempat membeli jajanan disana, untuk bisa menikmati jajanan disana harus membeli koin terlebih dahulu harganya ada yang Rp 5.000 dan Rp 10.000, di dalam Floating Market kami juga foto-foto tentunya. 


Dari Floating Market lanjut ke tempat wisata berikutnya yaitu De`Ranch, dari Floating Market ke De`Ranch juga ternyata gak begitu jauh hanya sekitar 1 km, tiba di De`Ranch jam 13.00 WIB. Setelah memarkir motor kami membeli tiket masuk yang harganya Rp 5.000 tiket ini bisa ditukar dengan minuman susu sapi dingin. Di De`Ranch ini ada pacuan kuda, delman, dll tapi harus bayar lagi jika ingin menikmatinya. Di De`Ranch kami hanya minum susu hasil penukaran tiket tadi dan foto-foto aja, soalnya kami gak begitu tertarik untuk naik kuda, lagipula cukup merogoh kocek jika ingin naik kuda ataupun delman.

Selesai berfoto ria di De`Ranch sekitar pukul 2 siang kami melanjutkan tempat wisata lain yang ingin dikunjungi yaitu Dusun Bambu tapi yang ini letaknya bukan di Lembang melainkan di dekat Curug Cimahi, tepatnya di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, jaraknya cukup jauh dari Lembang, kami juga sempat nanya-nanya arah menuju Cimahi ke orang yang kebetulan kami temui di pinggir jalan, karena kami tak tau arah.. Sampai di Cimahi juga kami bertanya lagi kepada orang sekitar dimana letak tempat wisata Dusun Bambu yang masih terbilang baru ini. Setelah berkelana menyusuri jalanan Bandung dan sempat bertanya-tanya pada orang sekitar akhirnya kami menemukan gang menuju Dusun Bambu. Lalu kami masuk ke dalam dusun bambu dengan membayar tiket masuk seharga Rp 10.000, karena kami nyampe disananya udah agak sore, sekitar jam 3an jadi kami disini hanya sebentar, untuk sekedar foto-foto, taket pulangnya kemalaman. Di Dusun Bambu ini menyediakan mobil gratis untuk mengantar para pengunjung ke tempat-tempat yang ada di Dusun Bambu.

Lalu kami melanjutkan perjalanan pulang ke arah Dago, sebelum pulang kami sudah berniat untuk nonton open mic stand up comedy @StandUpIndoBdg di bober cafe jalan riau, sampai di bober cafe jam setengah 8an. Ternyata disana lagi ada seleksi streetcomedy4 regional Bandung dan yang tampil sudah urutan belasan, kami menonton acara tersebut sampai komika no urut terakhir 33 yaitu adik kelas gue di kampus (cowok) tampil.

Sekian petualangan ke Lembang untuk ke Bosscha (tapi belum kesampean masuk ke Bosscha, karena pas kesana tutup) lalu ke Floating Market dan De`Ranch. Saran nih buat para pembaca kalo mau ke Lembang mending kunjungi tiga tempat ini sekaligus karena jaraknya berdekatan jadi perjalanan jauhnya gak sia-sia karena bisa mengunjungi tiga tempat wisata sekaligus, eh tapi kalau mau ke Bosscha ingat ya buka untuk umumnya cuma hari sabtu jam 9.00-13.00. Lalu ke Dusun Bambu di Kabupaten Bandung Barat and finally nonton audisi streetcomedy4 di Bober Cafe.

Buat yang mau wisata ke Bandung dari Tangerang - Serang - Jakarta, saya ada opentrip nya, silahkan cek instagram @KekinianAdventure atau hubungi 0812 8408 7840

Jumat, 08 Agustus 2014

Wulandari dan Stand Up Comedy

Kali ini gue akan menceritakan ketertarikan gue di dunia stand up comedy. awal gue tau ada stand up comedy adalah ketika teman gue sedang menyaksikan video stand up nite nya Raditya Dika yang tahun 2011 lalu gue ikut nimbrung untuk nonton bareng, tapi gue nontonnya tahun 2012 kalo gak salah (ketika itu gue masih semester 1.. atau 2 ya.. lupa). dari situ gue mulai sedikit tertarik ke Stand Up Comedy (yang selanjutnya akan gue singkat SUC, supaya lebih cepet) karena setelah gue amati dari SUC ini kita bisa megkritik keadaan sosial, berkeluh kesah dan masih banyak yang lainnya dengan cara yang unik dan kata-kata yang gokil. tapi setelah itu juga gue bingung bagaimana caranya untuk bisa menyalurkan ketertarikan gue di dunia SUC. seiring berjalannya waktu, pada suatu malam ketika gue lagi nonton tv, gak sengaja nemu acara Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) season 3 (tahun 2013) di kompas TV, nah dari situ gue berpikir emang ada wadah untuk para penggemar SUC, udah season tiga pula (maklum, selama di rantauan jarang nonton tv) tapi kalau untuk ikut acara SUCI kayaknya agak susah deh jika dilihat dari keadaan gue yang lagi menuntut ilmu di kota kembang (bandung) tepatnya di ATPK (Akademi Teknologi Pulp dan Kertas) beasiswa dari sinarmas (Eka Tjipta Foundation) dan setelah kuliah pun gue masih ada ikatan dinas untuk kerja di pabrik kertas di daerah tangerang selama minimal 6 tahun.

Yang namanya hobi itu gak mesti langsung disalurkan ke hal yang besar, kita bisa mulai dari hal yang kecil dulu. awal mula gue SUC itu gue SUC di dalam hati, iya di dalam hati, di lubuk hati yang terdalam malah. ketika gue melihat sesuatu atau hal yang ganjil atau unik gue sering memikirkan sisi lain yang jarang sekali terpikirkan oleh orang kebanyakan dan gue pikir jika hal itu diulas di depan orang lain yang membuat mereka menyadari hal tersebut dan setelah sadar akan hal tersebut kemungkinan mereka akan ketawa ya minimal mesem mesem lah, iya mesem mesem kayak gue kalau lagi memikirkan hal-hal yang unik. contoh nih ya tentang mitos di Indonesia yang kalau telinga nya berdengung berarti ada yang ngomongin (pernah dengar gak mitos ini? kalau enggak, yaudah). kebayang gak kalau lu jadi orang nomor satu di Indonesia pasti bakal banyak yang ngomongin lu kan? terus jika mitos yang tadi benar-benar terjadi, siap-siap telinga lu akan berdengung setiap saat. gue sih ogah jadi orang nomor satu di Indonesia jika mitos yang tadi benar adanya, pengennya sih jadi orang nomor satu di hati si dia aja deh (dia siapa? gue juga gak tau haha).

awal mula gue SUC di depan orang lain adalah di depan teman kampus gue (cewek), kebetulan gue kuliah tinggalnya di mess jadi pagi siang malam ketemunya orang itu itu aja. waktu itu malem kalo gak salah pas lagi ga ada kegiatan apa-apa gue nyoba SUC di depan seorang teman gue, waktu itu di kamar gak cuma berdua aja ada beberapa orang lagi, gue lupa waktu itu reaksi teman gue apa setelah gue mencoba SUC di depan dia, yang jelas ga buruk-buruk amat sih percobaan seorang amatiran kayak gue ini.

nah awal mula gue SUC di depan umum atau orang banyak adalah di kampus tempat gue menimba ilmu sekarang, pas ada acara makrab (malam akrab), ketika penentuan pengisi acara (kayak nyanyi, SUC, band dll) gue ditunjuk sama teman-teman gue yang ngeliat gue nyoba SUC waktu itu. setelah gue pikir sejenak yaa boleh juga sih itung itung ngasah kemampuan gue SUC dan ngasah keberanian gue untuk tampil di depan umum. jujur waktu tampil ber-stand up comedy di depan orang banyak untuk pertama kalinya gue grogi banget, rasanya dingin dari atas sampai bawah. tapi setelah ngeliat reaksi para penonton, Alhamdulillah lega banget hampir semua dari mereka ketawa, padahal gue gak pake reaksi apa apa lho alias datar banget muka gue karena si grogi tadi, mungkin karena materi yang gue bawakan lokal kali ya jadi untuk mereka yang ngerasa juga pasti ketawa.

momen kedua gue nyoba SUC di depan umum adalah di acara pensi (pentas seni) ATPK, disini gue mencoba membawakan materi yang agak umum, bisa dilihat dengan meng-klik link ini: http://www.youtube.com/watch?v=XszGo-EnH0U

setelah itu gue terus mengasah kemampuan gue ber-stand up comedy. seperti manusia pada umumnya yang ingin selalu mendapatkan hal yang lebih, gue juga ingin mendapat tantangan yang lebih, yaitu ingin mencoba SUC di depan orang yang kebanyakan gak gue kenal dan gak kenal gue setelah sebelumnya nyoba SUC di dalem hati, di depan teman, di depan orang yang kebanyakan kenal gue dan gue kenal. setelah ada keinginan dan niat gue mulai mencari informasi, kebanyakan informasi gue dapat dari akun komunitas SUC di twitter, gue mulai mem-follow akun akun twitter SUC daerah tangerang dan bandung, karena gue asli tangerang dan lagi tinggal di bandung. kebetulan gue lagi tinggal di bandung tepatnya di daerah dayeuhkolot, kabupaten bandung selatan. gue cari informasi dari akun SUC daerah bandung, lihat jadwal open mic (open mic adalah ajang untuk ngetes materi. sumber: menurut anak komunitas SUC) setelah tau jadwal open mic nya, pertama kali gue nyoba open mic di depan komunitas SUC bandung (@StandUpIndoBdg) di bober cafe. lalu ketika libur lebaran gue balik ke kota kelahiran gue di tangerang, gue juga mencoba open mic di depan komunitas stand up BTS (Bintaro Tangerang Serpong) dan @StandUpCiledug. ketika orang-orang memulai karir stand up comedy dari open mic dulu, ikut kontes baru ngisi acara, kalau gue kebalikannya ngisi acara dulu di kampus gue baru open mic, ga tau deh nanti mau ikut kontes SUC apa engga, kalau waktunya memungkinkan gue akan mencoba ikut kontes SUC.

Oke, itu tadi sedikit pengalaman SUC dari gue, sekarang gue akan ngasih tips dan saran nih buat kalian yang minat sama SUC, atau sekedar dibaca untuk nambah wawasan dan pengetahuan tentang SUC juga boleh (buat yang udah jadi comic bisa ngasih koreksi nya).

1. yang ditanyain ketika sharing comic bandung dan perlu untuk gue jawab disini adalah: "gimana caranya nyari materi?" menurut gue materi gak usah dicari, lu cerdas cerdas aja mengamati lingkungan sekitar, gue jarang banget sengaja mencari materi, biasanya materi yang gue sampaikan itu adalah sesuatu hal unik yang sering gue pikirkan, atau keresahan-keresahan gue (supaya gak lupa biasanya gue menuliskan poin poinnya di buku kecil atau di draft/catatan hape), ya kecuali lu lagi ikut kontes SUC dan ditentukan temanya apa, lu mesti pikirkan tuh bener-bener materi yang sesuai tema.
untuk cara nulis materinya ada dua nih. yang pertama tulis poinnya aja, untuk improv atau pembawaannya diatas stage cukup kita pikirkan aja.
yang kedua selain nulis poinnya kita tulis juga alur ceritanya.
pertama gue nulis materi untuk acara makrab ATPK dengan cara yang pertama yaitu cuma nulis poinnya aja, untuk improvisasinya hanya gue pikir dalam angan. lalu berikutnya untuk acara pensi ATPK gue juga mencoba menulis materi dengan cara yang kedua yaitu menulis poin sekaligus improv yang akan gue bawakan. menurut gue cara yang kedua ini mesti telaten dalam hal menulis, gue sih lebih suka dengan cara yang pertama, soalnya gue angot-angotan orangnya, waktu itu nulis materi pake alur cerita bisa berhari-hari, lagipula gue lebih senang menghapal poinnya aja untuk improvisasinya bisa disesuaikan dengan keadaan.

2. ada lagi nih yang ditanyain waktu gue ikut sharing comic bandung dan akan gue coba jawab disini, yaitu: "gimana caranya biar lucu?" menurut gue gak usah lucu, lu cukup pikirkan sesuatu hal yang unik dan jarang terpikirkan sama orang banyak ketika penonton sadar akan hal yang lu bicarakan, dijamin deh penonton akan ketawa minimal mesem-mesem lah. tapi tergantung dari pembawaan lu nya juga deng.

3. cara membawakan materi, nah yang ini gue dapat penjelasannya dari orang komunitas di @StandUpIndoBdg, sebelumnya ada yang udah gue terapkan praktiknya, tapi gue baru tau teorinya ini.
a. cara membawakan materi yang pertama ada: rule of tri, jadi kita bawakan materi dengan tiga kalimat, dua kalimat awal biasa, dan satu kalimat terakhir unik atau yang gak terpikir oleh banyak orang, begitu kira-kira, untuk lebih jelasnya tanya sama kang @FandiBakri aja deh soalnya gue dapet penjelasannya dari dia.
b. yang kedua cara membawakan materi dengan cerita, iya jadi kita cerita aja gitu, tentang keresahan kek, curhat kek, atau apa aja yang unik-unik. ini juga gue tau dari kang @FandiBakri dari komunitas @StandUpIndoBdg
c. yang ketiga cara membawakan materi dengan konsep tiga roda, untuk yang ini gue juga masih belum begitu ngerti, mungkin bisa ditanyakan langsung kepada yang memberi penjelasan @YudiSulton atau bertanya pada pakarnya yang menjelaskan kepada kang yudi, yaitu @Pandji

4. cara menghilangkan grogi yang berlebihan, pertanyaan ini sebenarnya datang dari diri gue sendiri sih dan pastinya muncul juga di benak para comic amatiran alias baru. setelah gue mencoba SUC dan open mic, dapat gue simpulkan menurut gue cara menghilangkan grogi yang berlebihan itu... gak usah dihilangin sih cukup dengan latihan terus, sering tampil di depan umum untuk ngelatih mental sekaligus uji nyali, yakin deh, lama-lama si grogi itu akan menjauh dengan sendirinya. curhat dikit nih ya, jujur pertama kali gue nyoba SUC di acara makrab ATPK, rasanya tuh kayak kecemplung di kutub, dingin dari atas sampe bawah, tapi seiring berjalannya waktu dengan semakin seringnya gue tampil di depan umum, lama-lama ke-grogi-an gue berkurang, iya berkurang, gak ilang sepenuhnya karena gue akui gue masih grogi kalo tampil di depan umum walaupun gak se-grogi waktu pertama kali gue tampil di depan umum.

5. hasil dari stalking-in akun twitter komunitas SUC, gue dapat pertanyaan yang akan gue ulas disini.
"gimana caranya gabung komunitas?" walaupun gue saat ini belum gabung di komunitas SUC manapun, gue akan mengulas pertanyaan ini dengan analisa gue. seperti halnya kalau mau gabung di komunitas sepeda gunung, lu pasti diharuskan punya sepeda gunung kan? kalau gak punya gimana jadinya, masa yang lain pas lagi ngumpul atau pas ada event naik sepeda gunung lu jalan kaki. nah, di komunitas SUC ini juga sama kalo lu mau gabung komunitas SUC lu dituntut bisa SUC, gak perlu jago atau lucu, yang penting bisa, karena lucu itu relatif sih menurut gue. jangankan orang awam yang baru mengenal SUC, @GePamungkas aja yang kita tau sebagai juara SUCI (SUCI berapa ya, gue lupa) gue ketahui dia baru pindah (atau emang baru masuk?) komunitas @StandUpBTS aja mesti jajal yang namanya open mic, dari dua kali open mic yang gue ikuti, dia juga nyoba open mic, padahal bisa aja kan orang yang udah dikenal sebagai comic seperti Ge langsung masuk ke komunitas SUC.

6. pas kebetulan liat tweet @standupmetrotv dibahas kenapa "jarang ada komika perempuan"
gue akan coba jawab juga pertanyaan tersebut disini. menurut gue kenapa jarang ada komika perempuan, karena yang pertama perempuan itu kebanyakan sukanya "ngintil", you know ngintil? jadi ngintil itu adalah kemana mana mesti berdua atau lebih, jadi kalau misalkan ada cewek yang tertarik sama SUC tapi gak ada teman untuk ke tempat dimana open mic dilaksanakan biasanya cewek itu gak jadi pergi karena ga ada temen barengannya.
yang kedua karena biasanya cewek itu pemalu. ada seorang temen gue, sebut saja namanya fitriyani (@fitriyani_f3yi) suka banget sama SUC sampe hapal jadwal-jadwal penayangan SUC (gue aja ga ampe segitunya, paling nonton SUC kalau pas kebetulan nemu acaranya aja) tapi giliran disuruh SUC dia ga mau, malu katanya.
yang ketiga ini alasan teknis kenapa jarang ada komika perempuan karena kebanyakan jadwal open mic di setiap komunitas itu malem, nah yang biasanya anak cewek itu pasti kebanyakan di protect sama orang tua nya terutama ayahnya untuk jangan pulang terlalu malem. contoh, kita ambil dari komunitas @StandUpBTS, jadwal open mic nya jam 8 malem, ngaretnya se jam. nah, kebayang gak kalau seorang anak perempuan dibatasin sama ayahnya boleh keluar malem cuma sampe jam 9 malem, kalo si cewek tadi mau nyoba open mic tapi pas baru naik panggung dia udah di telpon ayahnya suruh pulang gimana? sekalian mau ngasih saran juga sih buat para komunitas SUC supaya jadwal open mic nya jangan terlalu malem. kasian juga kalo misalkan ada yang lagi ngerantau terus ga punya kendaraan pribadi, biasanya open mic itu sampai tengah malem, waktu nyoba open mic BTS, gue ngikutin sampai selesai, selesainya itu jam setengah 12. coba bayangkan yang pergi ke tempat open mic berangkatnya pake kendaraan umum, sedangkan kendaraan umum itu biasanya jam operasioalnya cuma ampe jam 10 malem, dia pulang mau naik apa? ngesot?


terus ini saran nih, buat para comic.
1. jangan sesekali kalian ngomongin fisik orang, karena pada hakikatnya itu sudah kodrat dari yang MAHA KUASA, kalo sampe yang disindir kesinggung gimana? mungkin diluarnya dia terlihat biasa aja, tapi kalo sampe dia kesinggung terus nyumpahin lo jadi batu gimana?
kalau mau ngomongin kebiasaan atau sifat orang sih boleh aja, sekalian ngasih kode ke orang yang disindir untuk merubah kebiasaan atau sifat jelek yang ada pada dirinya.

2. kalo mau ngomongin materi vulgar jangan terlalu frontal kali, ini biasanya cowok nih yang suka begini, gue tau semua cowok itu pasti ada pikiran mesum nya ya tapi jangan terlalu sesumbar juga apalagi kalo yang nonton ada ceweknya kan jadinya illfeel gimana gitu, kalo yang nonton cowok semua sih gapapa dah tuh ketawa sesuka kalian.

Kamis, 24 Juli 2014

Bandung - Tangerang cuma Rp 9500 naik kereta tapi waktunya dari pagi sampai sore

for your info aja nih gue asli tangerang, lahir dan besar di tangerang, gue kuliah di bandung sudah hampir tiga tahun. (maaf ya sebelumnya pake bahasanya gue-gue-an, maklum anak kota, tapi kotanya pelosok). biasanya kalau mau balik ke tangerang gue naik bis dari terminal leuwih panjang di bandung langsung ke kebon nanas di tangerang, tapi kali ini gue akan mencoba naik kereta ekonomi via purwakarta lalu ke jakarta, dari jakarta nyambung krl (kereta listrik) menuju tangerang. alasan gue mencoba naik kereta adalah karena harganya yang murah meriah cuma Rp 9.500 (tapi lama, dari pagi sampai sore) dibanding naik bis Rp 65.000 kalau lancar, perjalanan di bis nya doang tiga jam, iya kalau lancar.

gue berangkat pukul 06.00 WIB dari mess gue di dayeuhkolot (kabupaten bandung selatan) menuju stasiun bandung menggunakan jasa angkot (dua kali naik angkot, dayeuhkolot-kalapa Rp 3.000 dan kalapa-stasiun bandung Rp 2.000). nyampe stasiun bandung jam 7 kurang, gue langsung beli tiket kereta ekonomi bandung-purwakarta seharga Rp 3.500.

karena kereta nya datang jam 8 jadi nunggu dulu di samping jalur kereta sambil duduk dan browsing-browsing internet di hp. setelah kereta datang jam 8 gue langsung naik dan nunggu (lagi) karena keretanya ternyata baru berangkat jam 9 kurang, gue juga gak ngerti kenapa, katanya sih ada pergantian gerbong gitu. dalam perjalanan menuju stasiun perwakarta gue menghabiskan waktu dengan tidur, stasiun perwakarta adalah tujuan akhir alias penghabisan jadi gak perlu khawatir kelewatan.

nyampe stasiun purwakarta jam setengah 12, tapi loket penjualan tiket kereta ekonomi menuju jakarta baru dibuka jam setengah 1, lumayan nunggu sejam untuk shalat dzuhur dan makan siang dulu, atau jika tidak melakukan keduanya bisa tidur siang dulu, ngampar di stasiun. pas jam setengah satu gue membeli tiket kereta ekonomi purwakarta jakarta seharga Rp 3.000

dikarenakan kereta datang jam 1 lewat 10 menit akhirnya gue nunggu lagi di stasiun purwakarta bosan nunggu dengan browsing-browsing kali ini gue nunggu sambil gangguin anak kecil yang ngeliatin gue mulu. setelah kereta datang gue langsung masuk ke dalam kereta, setelah sebelumnya tiketnya diperiksa terlebih dahulu, lalu perjalanan dilanjutkan kembali, jam 13.45 WIB kereta baru jalan. dalam perjalanan kebanyakan gue menghabiskan waktu dengan tidur tapi tetap dengan keadaan hati-hati di daerah cikampek mulai banyak pedagang dan pengamen masuk.
maaf, fotonya agak kurang jelas dan kurang kebaca, soalnya gue ngambil fotonya pas kereta nya lagi kres sebentar (kres = istilah untuk kereta ekonomi yang berhenti menunggu kereta express lewat duluan)


di perjalanan menuju jakarta gue juga ngobrol-ngobrol dengan bapak-bapak yang ada di depan gue untuk memastikan jalur yang akan ditempuh dari jakarta ke tangerang nantinya. tadinya kami disarankan turun di stasiun jati negara atau stasiun kampung bandan untuk melanjutkan perjalanan ke tangerang tapi setelah gue tanya ke petugasnya keretanya gak berhenti di kedua stasiun tersebut tapi berhenti di stasiun kemayoran yaudah akhirnya gue putuskan untuk turun di kemayoran.

tiba di stasiun kemayoran pukul 16.10 WIB gue langsung membeli tiket krl (kereta listrik) seharga Rp 8.000 (tapi setelah sampai di stasiun tujuan kartu ini dapat ditukar dengan kembalian sebesar Rp 5.000, jadi dari stasiun kemayoran jakarta ke stasiun tangerang Rp 3.000)

perjalanan dari kemayoran ke tangerang gak langsung nyampe gitu aja tapi harus transit dulu di stasiun duri di jakarta untuk lanjut naik KRL ke arah stasiun tangerang. di stasiun kemayoran kami menunggu di jalur dua sekitar 15 menit menanti KRL tujuan akhir depok untuk transit di stasiun duri jakarta. turun di stasiun duri langsung ada KRL yang menuju ke stasiun tangerang di jalur 4 tapi kami harus menunggu beberapa menit sampai KRL tersebut jalan. di perjalanan dari stasiun duri ke stasiun tangerang, santai aja karena stasiun tangerang adalah stasiun penghabisan jadi gak takut kelewatan.
sumber gambar: www.wartapakwan.com

sampai di stasiun tangerang gue langsung bergegas ke loket untuk menukar kartu commuter line/tiket KRL dengan uang tunai sebesar Rp 5.000 dibayar tunai. sah! (Lho? haha becanda, serius amat bacanya). sampai di stasiun tangerang pukul 18.04 WIB.

jadi, rutenya begini kalo mau naik kereta ekonomi dari bandung ke jakarta lalu naik commuter line (KRL) dari jakarta ke tangerang. pertama naik kereta ekonomi bandung purwakarta jam 08.00 WIB sampai di purwakarta jam 11.30 WIB (harga tiket Rp 3.500), lanjut naik kereta ekonomi jurusan purwakarta jakarta yang berangkat jam 13.00 WIB nyampe di stasiun kemayoran, jakarta jam 16.10 WIB (harga tiket Rp 3.000), dilanjut naik KRL dari kemayoran transit ke duri dulu, dari duri nyambung naik KRL lagi ke stasiun tangerang (Rp 3.000).

jika dihitung hitung ongkos keretanya doang dari stasiun bandung ke stasiun tangerang gue cuma mengeluarkan dana sebesar Rp 9.500 dengan waktu dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore. sangat jauh lebih murah jika dibandingkan ongkos bis Rp 65.000 dengan waktu kurang lebih lima jam jika dihitung bersih berangkat dari mess, nunggu bis ngetem ga lebih dari sejam hingga sampai di rumah.


Buat yang mau wisata ke Bandung dari Tangerang - Serang - Jakarta, saya ada opentrip nya, silahkan cek instagram @KekinianAdventure